BOOKU Community Library
Local cover image
Local cover image

Bayangan Rindu

By: Material type: TextTextISBN:
  • 9789831243015
DDC classification:
  • Malay ANI
Summary: Rasa aneh, tapi bahagia yang menderu bagai angin lalu menyapa hati Iddya tatkala dia duduk bertemankan Umar Aisy di bawah pohon jacaranda. Namun perasaan itu diabaikan begitu sahaja kerana ketika itu hatinya dibuai rasa cinta terhadap Baein, yangjuga teman sekelasnya. Andaian Iddya; cinta anak-anak sekolah tidak akan sampai ke mana terbukti benar apabila Baein mengalih cinta kepada gadis lain. Pertemuan dengan Lufti pula melahirkan rasa cinta yg begitu mendalam. Tapi malangnya ikatan itu terputus di tengah jalan dan menimbulkan konflik kejiwaan kepada dirinya. Lalu Iddya mencurahkan resah gelisah, duka kecewa dan menangis hiba di depan Umar Aisy yang tak jemu-jemu memujuk dengan kata-kata yang mendamaikan perasaan. Umar Aisy: Penantian satu penyeksaan, tapi indahnya tetap ada. I akan terus menunggu sampai I pasti 'dia' bukan jodoh I. Iddya: Aku sendiri tidak pernah berhenti berharap agar kau menyambut salam kasihku. Tapi aku lebih rela mengurung impian ini daripada tidak tahu di mana hendak aku sembunyikan muka andai kau menolak cintaku. Aku bimbang kelak mungkin kau akan berkata; tak dapat memakna cinta dengan Lufti dan cinta Baein pulak sudak kecurian, barulah aku berpaling kepadamu mencari cinta. Que sera, sera. Whatever will be... will be... The future's not ours to see. Que sera, sera. What will be... will be.
Tags from this library: No tags from this library for this title. Log in to add tags.
Star ratings
    Average rating: 0.0 (0 votes)
Holdings
Item type Current library Home library Collection Call number Copy number Status Date due Barcode
Book Booku Library Services Booku Library Services Fiction Malay ANI (Browse shelf(Opens below)) 1 Available 9789831243015

Rasa aneh, tapi bahagia yang menderu bagai angin lalu menyapa hati Iddya tatkala dia duduk bertemankan Umar Aisy di bawah pohon jacaranda. Namun perasaan itu diabaikan begitu sahaja kerana ketika itu hatinya dibuai rasa cinta terhadap Baein, yangjuga teman sekelasnya. Andaian Iddya; cinta anak-anak sekolah tidak akan sampai ke mana terbukti benar apabila Baein mengalih cinta kepada gadis lain. Pertemuan dengan Lufti pula melahirkan rasa cinta yg begitu mendalam. Tapi malangnya ikatan itu terputus di tengah jalan dan menimbulkan konflik kejiwaan kepada dirinya. Lalu Iddya mencurahkan resah gelisah, duka kecewa dan menangis hiba di depan Umar Aisy yang tak jemu-jemu memujuk dengan kata-kata yang mendamaikan perasaan.

Umar Aisy: Penantian satu penyeksaan, tapi indahnya tetap ada. I akan terus menunggu sampai I pasti 'dia' bukan jodoh I.

Iddya: Aku sendiri tidak pernah berhenti berharap agar kau menyambut salam kasihku. Tapi aku lebih rela mengurung impian ini daripada tidak tahu di mana hendak aku sembunyikan muka andai kau menolak cintaku. Aku bimbang kelak mungkin kau akan berkata; tak dapat memakna cinta dengan Lufti dan cinta Baein pulak sudak kecurian, barulah aku berpaling kepadamu mencari cinta.

Que sera, sera. Whatever will be... will be... The future's not ours to see. Que sera, sera. What will be... will be.

There are no comments on this title.

to post a comment.

Click on an image to view it in the image viewer

Local cover image
18, Medan Nusa Perintis 3, Taman Nusa Perintis 81550 Gelang Patah, Johor, Malaysia Facebook : Booku Community Library Instagram : bookulibrary Website : booku.org.my

Powered by Koha